Nasehat penting dari khutbah Jum'at di salah satu masjid.

avatar

IMG_20190612_232930.jpg

Perlu kita ketahui bahwa manusia memiliki beberapa musuh ketika hidupnya, antara lain yaitu dunia dan iblis..

Tetapi diantara dua musuh terbesar tersebut masih ada sesuatu yang merupakan musuh paling besar bagi manusia, yaitu orang-orang yang dicintainya, orang-orang yang berada disekitarnya,terutama keluarga serta anak dan istri, sebagaimana firman Allah dalam surat At-Taghabun ayat 14:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ....

Artinya:
"Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka..


Tentang musuh manusia yang bernama iblis dan dunia mungkin tidak perlu kita jelaskan karena sudah dapat dipahami oleh kita semua, pada kesempatan ini kita hanya akan membahas tentang musuh yang lebih besar dari keduanya, yaitu sebagaimana yang telah dikatakan Allah dalam firman-Nya pada ayat di atas..

Ini adalah peringatan dari Allah untuk orang-orang yang beriman agar tidak terpedaya oleh orang-orang yang mereka cintai seperti keluarganya, terutama istri dan anak-anaknya, karena sebagian dari mereka (anak-anak dan istri) itu adalah musuh yang akan mmbuat mereka (orang tua) mengalami siksa yang pedih.. Karena musuh itu pada hakikatnya adalah orang-orang yang menghendaki kejelekan bagi kalian.

Allah memberikan nasihat untuk para hamba-Nya agar membatasi rasa cintanya yang tunduk pada kemauan keluarga, istri dan anaknya, karena di dalamnya terdapat larangan syar'i..

Bagaimana mereka (anak dan istri) bisa menjadi musuh bagi kita,padahal mereka adalah orang yang paling kita sayangi.?

Orang tua bisa kehilangan cita-cita dan masa depannya yang bahagia di hari akhirat gara-gara pengaruh anak dan istrinya, dan bahkan mereka (orang tua) bisa terseret ke dalam neraka gara-gara anak dan istri yang sangat mereka cintai di dalam dunia, padahal pada hakikatnya mereka adalah musuh yang nyata..

Orang tua yang tidak pernah peduli dengan apa yang dilakukan anak-anak dan istrinya, mereka tidak memberi kepada anak-anak dan istrinya nafkah bathin berupa ilmu agama, ilmu ketauhidan dan hal-hal lain yang menyangkut dengan tanggung jawab mereka (orang tua) terhadap amanah yang telah diberikan Allah, mereka hanya memberikn kepada anak-anak dan istri sebatas nafkah lahir dan kenikmatan dunia semata..

Maka pada ketika hari akhirat dan menjelang orang tuanya masuk ke dalam surga, sang anak dan istri akan mengadu kepada Allah seraya berkata:

"Ya Tuhanku, kami tidak pantas memasuki neraka dan mendapatkan azab yang pedih, sedangkan orang tua kami malah bisa merasakan kenikmatan surga, padahal ketika di dunia mereka sama sekali tidak menyuruh kami untuk mencari keridhaan-Mu, mereka membiarkan kami melakukan perbuatan yang Engkau benci, mereka menjauhi kami dari pendidikan agama dan lebih menginginkan kami menuntut dunia, sehingga apa yang kami lakukan ketika di dunia adalah sesuai dengan perintah dan ajakan mereka, maka tidak pantas mereka mendapatkan surga-Mu sedangkan kami harus merasakan siksa neraka yang pedih.."..

Hingga pada akhirnya sang orang tua yang tadi sudah di ambang pintu surga malah dimasukkan ke dalam neraka bersama anak-anak dan istrinya akibat dari kelalaiannya ketika di dunia yang terlalu mencintai mereka (anak dan istri) dan membiarkan apa yang mereka lakukan tanpa pernah membayangkan bahwa mereka-lah musuh yang sesungguhnya pada hari akhirat...

Dan pada saat itulah cita-cita orang tua untuk masuk ke dalam surga (cita-cita kebahagiaannya) akan musnah dan dilenyapkan oleh orang-orang yang sangat mereka cintai, yaitu keluarga, anak dan istrinya sendiri...artinya merekalah musuh yang lebih besar daripada segala yang ditawarkan oleh dunia dan juga musuh yang lebih besar dari iblis....

Bahkan yang lebih miris adalah ketika seseorang menegur mereka (orang tua) tentang perbuatan anaknya yang menyimpang dari perintah Allah, misalnya ketika seseorang menegur orang tua si anak tentang perbuatan mencuri yang dilakukan anaknya, perbuatan keji yang dilakukan anaknya, perbuatan yang jauh dari Ridha Allah yang dilakukan anaknya, malah orang tua tersebut akan memarahi si pembawa berita (pelapor) dan bahkan terkadang orang tua tersebut akan mengatakan "Apa urusanmu, mereka adalah anakku..

Nah, perkataan yang dikeluarkan tersebut artinya sang orang tua membiarkan dirinya diseret ke dalam neraka oleh orang-orang yang mereka cintai..

Atau secara tidak langsung mereka (orang tua) rela menjadikan anaknya menjadi musuhnya di hari akhirat kelak...

Ini adalah nasehat penting yang disampaikan oleh khatib Jumat beberapa waktu lalu di mesjid kampung saya ,, semoga bisa menjadi bahan renungan bagi kita semua..

IMG_20190504_012930.jpg


IMG_20190504_012947.jpg

Terimakasih, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin...



0
0
0.000
0 comments